0

PERANG DUNIA

Posted by rhisma hilda on 06.49

PERANG  DUNIA I DAN PENGARUHNYA

a.    Sebab-sebab Perang Dunia I
1.    Kemajuan industri; kemajuan industri di Eropa menimbulkan masalah baru dalam
       kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.
2.    Politik Kolonialisme dan Imperialisme; kemajuan industri yang dicapai itu
       mengakibatkan munculnya politik kolonialisme dan imperialisme.
3.    PolitikMencari Kawan; keadaan fisik dan politik yang semakin tegang merupakan salah
       satu sebab yang mendorong negara-negar untuk mencari kawan dalam menghadapi
       lawan.
4.    Perdamaian Bersenjata; pada mulanya memang tidak ada perang, tetapi suasana tetap
        tegang dan panas.


Terbunuhnya Putra Mahkota Austria Francis Ferdinand di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerakan Serbia Raya). Kejadian tersebut menyulut meletusnya Perang Dunia I. Ketika itu, ia bersama istrinya mengadakan kunjungan untuk melihat dari dekat latihan perang di daerah Bosnia. Ternyata latihan perang itu dianggap sebagai tantangan oleh pihak Serbia Raya (yang didukung oleh Rusia). Kemudian Austria mengirim ultimatum kepada Serbia yang disusul dengan pengumuman perang.

b.    Jalannya Perang Dunia I
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah
1.        Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara yaitu Jerman, Turki, Bulgaria,
       Austria-Hongaria.
2.    Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara yang antara lain: Perancis,
       Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal,
       Jepang dan lain-lain.

c.    Akhir Perang Dunia I (11 Nopember 1918)
Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Hitler menamakan gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun negara-negara yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian seperti;
1)    Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu, yang isinya:
a)    Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada  
       Belgia.
b)    Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
c)    Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis, dan
       Jepang.
d)    Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
e)    Angkat perang Jerman diperkecil.
f)    Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman
       sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.

Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang oleh Woodrow Wilson (Presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George (Inggris) dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal dengan The Big Four.

2)    Perjanjian St. Germain (10 Nopember 1919) antara Sekutu dengan Austria yang isinya antara lain:
a)    Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman-Austria.
b)    Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia dan Bohemia,
       Moravia kepada Cekoslowakia.

3)    Perjanjian Neuilly (27 Nopember 1919) antara pihak sekutu dengan Bulgaria yang isinya adalah Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.

4)    Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara sekutu dengan Hongaria yang isinya antara
        lain: a)    Daerah Hongaria diperkecil.
                b)    Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hongaria.

5)    Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turki yang isinya antara      
       lain:
a)    Daerah Turki diperkecil dan hanya tinggal kota Konstantinopel dan sekitarnya.
b)    Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
c)    Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
d)    Dardanella, Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua
       bangsa.
e)    Armenia diberi status merdeka.
f)    Kurdi merdeka.

PERANG DUNIA II DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDONESIA
1.      Lahirnya Negara-negara Fasis

a. Fasisme di Jerman
Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan dan penderitaan yang hebat. Namun, di bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Hittler untuk mewujudkan kejayaan Jerman.
1) Menolak isi Perjanjian Versailes.
2) Membangun angkatan perang yang kuat.
3) Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang  
    Yahudi.
4) Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros
    Roberto).
5) Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.

b . Fasisme di Italia
Kalian tentu masih ingat bukan mengapa Italia pindah ke blok Sekutu? Italia adalah salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia I. Meskipun menang, Italian merasa kecewa sebab tuntutannya dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini . Italia berkembang menjadi negara fasis.
Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk mengembangkan fasisme di Italia.
1) Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
2) Memperkuat angkatan perang.
3) Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
4) Menduduki Ethiopia dan Albania.

c . Fasisme di Jepang
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji, Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
1) Mengagungkan semangat bushido.
2) Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
3) Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan
    Cina.
4) Memodernisasi angkatan perang.
5) Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.

Berkembangnya negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang membuat situasi politik di kawasan Eropa semakin menghangat, dan diwarnai dengan ketegangan yang mendorong terjadinya Perang Dunia II.

2. Latar Belakang Perang Dunia II

a. Sebab Umum
Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
1) Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan
    kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga
    negara.
2) Persekutuan mencari kawan.
3) Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
4) Perlombaan senjata antarnegara.
5) Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
6) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.

b . Sebab Khusus ( casus bally bally)

1) Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika
    Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
2) Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada
     tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig  
    (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai
    Jerman.

Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.

3. Jalannya Perang
Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II juga tidak jauh berbeda dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II dapat dikatakan merupakan ajang balas dendam bagi negara-negara yang kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok Sentral dan blok Sekutu. Berikut ini negara-negara yang terlibat dalam PD II.
a. Blok Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
b. Blok Sekutu yaitu Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dalam 3 tahapan berikut.
a. Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik serangan kilat.
b. Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat defensif (bertahan) sedangkan
     blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
c. Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan

4. Akhir Perang 
Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur. Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo.
Blok Sentral pada khirnya harus menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945. Berikut ini beberapa faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu.
a. Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumber-sumber kekayaan alam yang mencukupi  
     kebutuhan perang.
b. Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak. Masuknya Rusia ke dalam blok Sekutu
    memperkuat blok tersebut.
c. Sekutu memiliki daerah jajahan yang dapat menunjang kebutuhan perang.
d. Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.

5. Pengaruh Perang Dunia II bagi Indonesia 
Terjadinya PD II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Coretan Kertas.. All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive | Distributed by Deluxe Templates