0

Keindahan Yang Tersembunyi Di Pulau Tomia - “Awesome Journey”

Posted by rhisma hilda on 19.32
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen “Awesome Journey” Diselenggarakan oleh Yayasan Kehati dan Nulisbuku.com


Keindahan Yang Tersembunyi Di Pulau Tomia

            “Rida, rencana kamu buat liburan nanti apa? Udah ada plan?” tanya Sonya sambil mengunyah permen karetnya.
            “Hmm apa ya? Kayanya aku pengen liburan nih..” jawabku santai.
            “Liburan kemana, Da?”
            “Wakatobi enak kali ya? Hehe “
            “Kamu punya sodara di daerah Sulawesi?” tanya Sonya penasaran.
            “Kayanya enggak ada sih, tapi seru aja gitu kalo liburan ke Wakatobi. Liburan ke Bali kan udah mainstream tuh, cari yang beda lah hehe.. lagian kan aku belum pernah mampir ke daerah Sulawesi, oh iya kemarin aku iseng cari-cari tempat wisata terus nemu Pulau Tomia di daerah Wakatobi. Sepertinya Pulau itu bagus untuk jadi tujuan liburan kali ini hehe..” jawabku panjang lebar yang hanya disambut anggukan kepala Sonya.
Hari ini adalah hari terakhir aku menjadi anak SMA, ya itu artinya aku sudah resmi lulus dari SMA dan akan melanjutkan kuliah di Universitas yang aku inginkan. Hmm seperti kebanyakan anak lainnya, hari liburan masuk ke Universitas adalah hari yang panjang untuk berlibur. Kebanyakan dari mereka akan menghabiskan waktunya untuk berlibur atau sekedar bermain dengan sahabat-sahabatnya. Aku pun tak mau kalah, liburan panjang kali ini akan aku pergunakan untuk berlibur ke salah satu tempat wisata alam di Wakatobi.
Sepulang dari sekolah..
“Ma, aku boleh liburan enggak?” tanyaku sambil duduk disamping Mama.
“Kamu mau libura kemana, Da?” tanya Mama balik.
“Ke Pulau Tomia, Boleh?”
“Dimana itu?”
“Di daerah Wakatobi, Ma. Pulaunya bagus deh. Boleh ya, Ma.” Pintaku sambil mencari foto Pulau Tomia yang aku ambil dari internet. “Tuh, liat deh. Bagus kan?”
“Hmm.. bagus sih, tapi kamu mau kesana sama siapa?”
“Sama Sonya boleh, Ma?”
“Cuma berdua? Nanti kalau kalian nyasar gimana? Kan kalian belum pernah ke daerah sana.”
“Hmm, kita punya sodara enggak sih , Ma di daerah sana?”
“Ada sih.. tapi di daerah Makasar. Itu loh Om Ponco. Kamu inget kan?”
“Ohh iya iya inget. Yang lebaran tahun lalu nginep disini kan, Ma?” jawabku bersemangat. “Nah, kalau aku nginep di rumah Om Ponco gimana, Ma? Kan biar Mama yakin kalau anak kesayangan Mama ini liburannya jelas gitu. Hehehe..”
“Mama sih ngebolehin asalkan kamu disana enggak ngerepotin Om Ponco. Dan Mama cuma kasih izin kamu buat liburan disana selama 3 hari aja. Gimana?” tawar Mama sambil menyodorkan tangan kanannya.
“Hmm.. sebentar banget, Ma.” Jawabku lemas. Aku berpikir sebentar lalu “Oke deh deal!” jawabku yakin sambil membalas uluran tangan Mama.
“Nah anak pinter, hahahaha.. Lagian kamu itu kan masih harus ngurus berkas kuliah kamu, Da. Emangnya Sonya juga enggak mau ngurusin berkas kuliahnya? Kasian kan kalau gara-gara kamu ajak liburan terus Sonya enggak dapet tempat kuliah.” Jawab Mama sambil tersenyum.
“Iya juga hehe.. oke deh, nanti aku bilang Sonya. Oh iya, Papa nanti pulang jam berapa dari kantor?”
“Hmm paling sebentar lagi sampe rumah. Udah jam setengah 4 juga kan.” Mama melirik ke arah jam dinding di depannya.
Tak berapa lama, akhirnya Papa pulang dan langsung duduk disamping Mama. Aku pun segera mengambilkan segelas air untuk Papa.
“Makasih ya, Da.” Papa langsung menyambar gelas dihadapannya. “Gimana hasilnya? Keterima dimana?” tanya Papa.
“Hmm Alhamdulillah keterima jalur undangannya, Pa. Masih di Jakarta sih.” Jawabku bersemangat. “Hmm.. Pa, aku boleh enggak izin liburan ke Wakatobi?”
“Wakatobi? Jauh banget, Da. Kamu sama siapa kesana? Kan Papa kerja.” Jawab Papa kaget.
“Sama Sonya, Pa. Tadi aku udah izin sama Mama, dikasih izin 3 hari buat liburan kesana dan nginepnya di rumah Om Ponco. Gimana, Pa?”
“Wah, udah nyogok duluan dia ahahaha..” jawab Papa sambil tertawa. “Gimana ya? Emang kamu yakin kalau Om Ponco ngizinin kamu nginep disana?” ledek papa.
“Yakin! Kan aku keponakan kesayangan Om Ponco ahahaha..” jawab aku yakin.
“Ya udah, nanti Papa izinin ke Om Ponco. Tapi enggak lebih dari 3 hari ya. Kamu harus urus berkas-berkas kuliah kamu nanti.”
“Siaaap! Makasih Pa, makasih Ma.”
Akhirnya setelah meminta izin dari Papa dan Mama, aku diperbolehkan liburan ke Wakatobi tentunya dengan syarat dan ketentuan khusus hehehe.. Wakatobi, i’m comiiingg...
Seminggu berlalu semenjak hari perizinan, akhirnya aku dan Sonya berangkat ke Makasar dan tentunya ke Wakatobi. Tak lama aku mengudara akhirnya sampai juga di Makasar.
“Om kamu udah sampe, Da?” tanya Sonya sambil mencari-cari Om ku yang sebenarnya belum pernah ia lihat.
“Katanya sih udah, Nya. Sebentar aku telpon dulu deh.” Aku pun mengambil ponsel dari dalam ranselku dan menekan nomor Om Ponco. “Nut... Nuuut..”
Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan mengacak-acak rambutku.
“Om Ponco! Akhirnya ketamu juga. Hehehe..” sapa ku senang. “Oh iya, kenalin ini Sonya yang aku ceritain kemarin.” Aku memperkenalkan sahabatku.
“Okee.. tujuan kita kemana sekarang?” tanya Om Ponco.
“Makaaannn!” jawab aku dan Sonya kompak.
“Wah waah.. kompaknya ahahaha.. emang ya si Rida kalo kemana-mana yang dicari duluan itu pasti makanannya ahahah.. Ayoo deh, Om tunjukin tempat makan yang enak disini.”
Setelah asik berkeliling kota Makasar, akhirnya Om Ponco mengajak kami pulang ke rumahnya untuk istirahat. Tentunya untuk mengisi amunisi perjalanan ke Wakatobi besok. Ternyata Om Ponco sudah menyewa sebuah villa di daerah Wakatobi. Dan kami pun langsung menuju villa tersebut.
Paginya saat kami terbangun dari tidur lelap kami, rasanya tak ingin lagi memejamkan mata. Sungguh indah pemandangan di Wakatobi ini. Saatnya kami bersiap menuju Pulau Tomia dan berlibur disana.
“Siap?” tanya Om Ponco.
“Siaaaap!” jawab aku dan Sonya kompak.
Sepanjang jalan, mata akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat indah. Pohon-pohon berbaris dengan rapi seakan menyambut kedatangan kami disini. Tak butuh waktu lama untuk sampai di Pulau Tomia, karena terhipnotis dengan keindahannya kami sampai lupa pada Om Ponco.
“Eh, Om Ponco mana?” tanya Sonya saat sadar kami hanya berdua.
“Eheem.. sampe lupa ya sama Omnya sendiri.” Ledek Om Ponco yang sudah berada di belakangku.
“Hehehe maaf Om, abisnya bagus banget. “ jawab aku tak enak hati.
“Hmm ya udah main gih, Om tunggu disini ya.”
Akhirnya kami berdua larut dalam keceriaan kami. Sungguh indah pulau ini. Pasirnya putih bersih dan airnya pun sangat bersih. Tak akan menyesal jika berlibur ke pulau ini. Terlebih lagi saat itu cuaca sedang bersahabat, semakin menambah keindahan alam Pulau Tomia. Pepohonan disekitar pantainya pun menyejukkan, semakin menambah keindahannya. Warga yang  juga sedang berkunjung ke sini pun ramah-ramah.
Aku dan Sonya berlari-larian disekitar pantai, saling berpose dan mengabadikan gambar dengan kamera yang sengaja aku bawa dari rumah.
Indah sekali, pemandangan pantai yang sangat indah. Sayangnya hanya dapat kunikmati hari ini saja karena besok aku harus pulang ke Jakarta dan meninggalkan segala keindahan alam Pulau Tomia.
Karena terlalu asyik bermain, kami tak sadar jika hari semakin sore dan saatnya kami untuk kembali ke villa.
“Rida, Sonya!” panggil Om Ponco. “Ayo pulang, udah makin sore nih. Kapan-kapan kita kesini lagi nanti.”
“Okeee...” jawabku sambil mengambil foto terakhirku sore ini. “Selamat tinggal Tomia, selamat tinggal Wakatobi. Tetap jadi tempat wisata yang menganggumkan ya!” ucapku sambil bergegas mengikuti Om Ponco dan Sonya pulang.
 ***
sekian..


            

Copyright © 2009 Coretan Kertas.. All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive | Distributed by Deluxe Templates